Pada 21 Juli 2023, di Kota Bandung, Yayasan Pertakina Indonesia menandatangani nota kesepahaman dengan Yayasan Mercy Corps Indonesia untuk menjadi salah satu mitra pelaksana dalam program “Mastercard Strive Indonesia” yang diinisiasi oleh Mastercard Center for Inclusive Growth. Penandatanganan nota kesepahaman ini dilaksanakan bertepatan dengan peluncuran program “UMKM Jabar Go Digital” yang menjadi momentum penting bagi pemberdayaan ekonomi skala mikro dan kecil di Jawa Barat. Yayasan Pertakina Indonesia diberi kesempatan berkontribusi untuk memberdayakan 15.000 UMKM di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.
Sebagai yayasan yang fokus pada perlindungan dan pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia, kehadiran Yayasan Pertakina Indonesia dalam peluncuran ini menandai perluasan ruang gerak dan komitmen terhadap inklusi ekonomi, sekaligus sinergi strategis lintas sektor. Fokus utama Yayasan Pertakina Indonesia adalah memastikan bahwa para purna pekerja migran dan keluarganya yang menjalankan usaha mikro, termasuk usaha rumahan dan kuliner, dapat terbantu melalui digitalisasi usaha dan perluasan akses ke pasar maupun permodalan.
Kesempatan dan Tantangan untuk Usaha Pekerja Migran
Program Mastercard Strive Indonesia menjadi pembuka kampanye untuk memberdayakan 50.000 pelaku usaha mikro di Jawa Barat. Dari perspektif Yayasan Pertakina Indonesia, digitalisasi bukan sekadar soal teknologi: ini soal memfasilitasi transformasi ekonomi yang berkelanjutan. Banyak pekerja migran yang kembali ke kampung halaman memulai usaha kecil, namun masih menghadapi tantangan keterbatasan.
Yayasan Pertakina Indonesia melihat tiga tantangan utama:
- Literasi digital dan keterampilan teknologi, agar mereka bisa menggunakan platform online, media sosial, dan sistem pembayaran digital.
- Akses permodalan, terutama dari lembaga keuangan formal, yang masih sulit dijangkau bagi usaha rumahan dan skala mikro.
- Jejaring usaha, dimana kolaborasi dengan mentor, komunitas bisnis, dan pemerintah lokal bisa meningkatkan peluang pasar dan keberlanjutan usaha.
Peran Strategis Yayasan Pertakina
Dalam program Mastercard Strive Indonesia, Yayasan Pertakina Indonesia berperan sebagai pelaksana program yang mengadakan pelatihan UMKM di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan. Tugas pokok Yayasan Pertakina Indonesia meliputi:
- Mobilisasi peserta: Mengidentifikasi dan mengajak pelaku usaha yang dikelola mantan PMI atau keluarganya untuk bergabung dalam program.
- Pendampingan lokal: Membersamai pelaku usaha dalam memahami modul pelatihan digital, penggunaan platform online, dan strategi pemasaran digital.
- Monitoring dan umpan balik: Menyampaikan kebutuhan dan tantangan berbasis lapangan kepada koordinator program, agar pelatihan bisa relevan dan efektif.
Harapan dan Dampak Jangka Panjang
Peluncuran program ini diharapkan membuka pintu bagi para pekerja migran yang kembali ke daerah asal untuk memperkuat ekonomi keluarganya. Dengan dukungan pelatihan digital dan akses modal, mereka memiliki peluang lebih besar untuk:
- Meningkatkan pemasukan usaha secara online.
- Membuka peluang pasar baru melalui e-commerce dan media sosial.
- Terlibat dalam jejaring usaha yang memperkaya akses pengetahuan dan peluang kolaborasi.
Dari perspektif Yayasan Pertakina Indonesia, program Mastercard Strive Indonesia bukan sekadar program sesaat—melainkan langkah strategis untuk menjembatani program inklusi digital dengan basis komunitas pekerja migran. Langkah ini sekaligus memperkuat misi kami dalam memberdayakan PMI dan keluarganya secara menyeluruh.
Penutup
Peluncuran Mastercard Strive Indonesia – UMKM Jabar Go Digital di Bandung pada 21 Juli 2023 menandai babak baru dalam upaya pemberdayaan ekonomi skala dasar. Sebagai mitra pelaksana, Yayasan Pertakina Indonesia berkomitmen untuk terus mendampingi, memberdayakan, dan mengoptimalkan manfaat program ini bagi mereka yang kami wakili—yakni pekerja migran Indonesia dan keluarganya. Bersama-sama, kami percaya bahwa usaha kecil dapat terus tumbuh, bertransformasi, dan menjadi fondasi ekonomi tangguh di masa depan.
